Gatal. Jari ini selalu meminta ditekankan pada tuts-tuts papan ketik yang pasrah. Dengan segala entah, bercecerlah..
Reuni.
Isu reuni angkatan yang udah sepuluh tahun resmi menjadi alumni mewacana.
Kumpulan (reuni) terakhir memang terjadi tahun 2003, dan itu berarti lima tahun yang lalu.
Entah seperti apa jika wacana ini bisa terwujud. Entah seperti apa acara yang akan diselenggarakan, diikuti berapa banyak alumni, seperti apa mereka, suami mereka, istri mereka, anak mereka... entah seperti apa memori masa lalu yang akan diperingati kembali nanti (di masa depan?).
Kebanyakan dari kami memang sudah menikah. Hampir 80%.
Menikah. Pernikahan.
Obrolan tentang hal ini juga jadi pengisi hari ini. Berbagai macam problema, harapan-hiruk-pikuk-semrawut-doa mengental dalam hari dan pikiran. Telak, itu kadang memposisikan aku seperti orang yang berpengalaman tapi tetap bodoh. Seperti orang bodoh yang belagu berpengalaman. Yuck!
Dua orang adik (yang berstatus menikah dan yang belum menikah) bercerita tentang “nikah” mereka. Seorang sahabat, seorang yang berposisi sebagai anak bungsu, seorang yang hanya perempuan satu-satunya, seorang yang hanya anak satu-satunya, seorang yang bingung memilih mana yang sekiranya cocok.
Lucu, unik, aneh dan (tentunya) absurd. Hanya secarik kertas dan cerita religius yang ditemurunkan, mampu menjadikan orang begitu kalang kabut dan kalut. Mampu menjadikan orang begitu terpesona dan bahagia.
Aku mengamininya dan bertepuk tangan kecut dalam dada; aku pun akan mengalaminya.
Hujan.
Lalu, tersadarlah aku badanku sudah sangat basah.
Aku lantas membayangkan ini hanyalah mimpi. Hujan tipis hari ini, dari pagi hari hingga sore, aku anggap sebagai salju yang lembut. Membuat nuansa yang sangat indah tapi juga menggigil. Suci tapi horror. Sedikit ada kehangatan, selebihnya gigil.
Sungguh ‘dangdut’ banget. Baju satu kering dibadan, iya. Cerita paradoks, iya.
Cinta, derita, sungkawa berjoget di hatiku. Di hariku.
Aku jadi rindu pabrik artis dangdut...
Bandung,
februari minggu pertama 2009
Inspirasi hari ini:
The panas dalam-lisa ono-wini-wita-muhdan-tata-faisal-ana-musyawarah burung-mas is-fahmi-allister-lagu india ga tau judul-ewit-ata-teteh-rectoverso-dani-dodi-gun-bedil-ilmi-ezod.
No comments:
Post a Comment