06 June 2009

...is






minoritas adalah terpilih dan mayoritas adalah pemenang.

ini tentang 'is'; yang beberapa hari ini begitu melekat. membuat frustasi bercampur syukur, senyum melarut sedih.

ini tentang 'is'; ketika hari hanya didominasi siang karena malam hanya menyediakan 20% untuk disinggahi. memaksa belalak menyalak sayu. menyisakan kepulan asap dan dedak kapal api.

ini tentang 'is'; ketika perbedaan berpendapat menjadi sebuah dinamika yang harus dinikmati. minoritas menyeruduk kepermukaan dan menguapi segalanya, lalu sedikit memburamkan.

ini tentang 'is'; rasa sayang menjurus khawatir, dukungan terasa ancaman, kejujuran yang memang pahit adanya.

ini tentang 'is'; ketika niat luhur terhadang realita, sulit, berat, pesim'is'. juga kilatan optim'is' yang sulit untuk tidak dikatakan nars'is'.

ini bukan tentang 'menjadi' yang masih didepan dan 'ada' yang sudah tertinggal. ini tentang 'proses' yang ada di tengahnya sebagai satu-satunya jembatan. yang tentunya butuh untuk selalu dikuatkan seburuk apapun materialnya, bukan untuk diruntuhkan.

ini tentang keyakinan yang selalu naik-turun. tentang keimanan yang ada kalanya bertambah-berkurang. ini tentang harga yang butuh penghargaan untuk dihargai, bukan dihakimi. ‘alaisallaahu bi ahkamil haakimiin (bukankah tuhan sebagai hakim yang paling adil?)

ya, ini semua tentang ‘is’ yang tak akan pernah selesai dibicarakan dan didebatkan; optim’is’, relist’is’, pesim’is’, dinam’is’, ritm’is’, parod’is’, trag’is’, iron’is’, masokh’is’, dilemat’is’, puit’is’, man’is’, bla.. bla.. bla.. ’is’.