25 January 2009

kepingan

Keping #1
Hidup, Batas, Keputusan, pilihan, labil, seimbang, nothing.
Entah itu berupa judul atau sebagai keyword untuk tulisan ini, bukan sebuah hal yang penting buatku saat ini. Yang terpenting justru memuntahkan putaran kata itu dalam benak. Menjadikannya sebagai artefak dan penanda akan kekacaun pikiran yang pasti tak kalah kacau juga jika ditumpahkan dalam tulisan.
Kegelisahan yang mencoba terus dipertahankan dan selalu direkonstruksi dalam menghadapi segala problema dan dinamika. Kata-kata diatas sebutlah secara begitu saja keluar dari kepala lalu di utak-atik dan disusun sedemikian rupa. Direka supaya bisa saling berhubungan dan lalu mempertentangkannya. Gilalah!

Keping #2
Motivator handal, bijak-arif, depresan, kesah, menyerah.
Dalam keterbatasan, batas adalah kambing hitam yang sengaja kita buat sebagai keputusan. Dalam keterbatasan, kegagalan sering dianggap sebagai sinyal untuk berhenti mencari. Menyatakan berhenti atau meneruskan adalah pilihan.
Ternyata banyak sekali hal yg tidak kita ketahui, tidak kita mengerti, dan tidak tau kebenarannya…, ataupun bisa dibuktikan atau tidaknya..karena manusia penuh dengan keter-BATAS-an. Tapi satu hal yg tidak boleh pernah kita lupa kita harus selalu mencoba. ‘Jangan pernah menyesal karena kita tidak bisa, tetapi menyesalah ketika kita tidak pernah mencoba’. Terimakasihku untuk seorang yang pertamakali mengenalkan apa itu relativitas dan fenomenologi.
Seorang anak berhasil menunggangi sepeda pada percobaan keenam setelah lima kali jatuh. Percobaan keenamkah yang membuatnya bisa dan mahir. Tidak, bukan. Justru lima percobaan yang sebelumnyalah yang membuat anak itu mampu mengendarianya. Lima kali terjatuhlah yang menentukannya. Cobalah!

Keping #3
Curhat, keluh, berbagi, memberi, meminta, terima, sama.
Tak ada yang sempurna kecuali kesempurnaan itu sendiri. Basi, iya. Klise, memang. Hanya saja siapapun pernah mengalaminya. Disadari atau tidak. Keywords di awal kepingan ini adalah bukti nyata segala keterbatasan kita. Meski tipis, kenyataannya memang ada. Kita-lah batas itu. Penentu itu. Pemilih itu. Percayalah!

Keping #4
Gila, coba, percaya, waspada.
Perlahan, dengan percaya mencoba memahami ajakan gila ini, maka bersiaplah untuk mejadi benar-benar gila atau mengenali gejala gila. Bersiap untuk coba-coba atau merelakan diri menjadi percobaan. Bersiap untuk percaya dan dipercaya atau malah tidak percaya. Bersiap untuk coba percaya gila. Waspadalah!

Keping #5
Yakin.
Tak akan pernah ada yang meruntuhkan dan menggantikannya; keyakinan. Yakinlah!

(tulisan ini di posting juga di www.umedism.multiply.com)

No comments: