untuk puisi
demi apapun; rindu dendam
'ied
kering bibir, lelah tubuh, penat pikir.
kaku senyum, pegal tangan, formalitas kata.
semua biasa. realita.
yang beda hanya makna dalam benak.
maaf
belajar melafalkan
geramku seram. tawaku nyawa. batinku liontin
lantas, kemanakah cinta jika kata mulai terbata?
dimana fortuna, jika hasilnya adalah tanya?
subuh
subuh sampaikan kepal diujung daun
lebam hati tertetes embun mu
pada kesekian kali hirupan nafas.
aku benci pada hati yang mampu
membuat orang sesak oleh kisah.
aku sesali punya lutut yang lemah
lalu tertekuk kala kau mengetuk.
aku kutuk katakata jadi buta
hanya padamu kutitipkan mata.
subuh jejalkan rindu ditebing lantun
dalam lamun; akh, penuntun santun.
cobacoba abaaba
mulamula malumalu maumau
tibatiba siapsiap raguragu
ujungujung buruburu!
engahengah, desahdesah, rabaraba
tataptatap, merahmerah, decakdecak....
cecakcecak marahmarah jingkrakjingkrak.
lamatlamat gonjangganjing desasdesus
kabarkabari; goronggorong megapmegap.
spermasperma jejaljejal ketawaketawa.
hahahahahahahaha,hihihihihihihihihhihi
dosadosa biasabiasa
doadoa busabusa
dewadewa diamdiam mesemmesem
lantaslantas larilari hatihati.
No comments:
Post a Comment