menggapaimu
engkaulah butir debu pada langkah pertamaku,
menempel dalam paruparu setelah terhisap.
engkaulah riak kecil yang menjelma ombak,
menghantam terumbu karang tuaku telak.
engkaulah semilir angin dalam kepakan sayap
terbangkanku tinggitinggi tanpa arah pasti.
engkaulah satu tanggal dalam ribuan kalender.
engkau seperti abadi,
dan aku, masih terus mencoba menenum namamu
dalam kain hatiku.
perlahan.
diamdiam.
peringatan
"awas, jangan dekati daerah itu, karena akan membuatmu menderita jika kau kurang mengerti!". "aku tak apaapa. aku baikbaik saja. jangan khawatir..", katamu dengan isakan menahan rasa pedih.
nostalgia
hujan telah turun berkalikali disini,
membasahi tanah merah yang telah lama kering,
membasahi kaca jendela kamar yang buram,
dan kemarau dimataku yang luruh bersama kenanganmu...
5 comments:
urg lieur rek komentar naon di teka mah, med..!!!
wah berat euy tulisanna haahhhaaha :) siipp pisan.
Nuhunyah dah mampir keblogku, aku link juga blogmu :)
take care
wew...
hidupnya tak lain dari lelucon,
kecuali selera humornya sedemikian buruknya,
atau guyonnya sedahsyat runge-kuta orde 4?
yeah.. hiduplah dalam barock, it suits you..
Nuhun udah berkunjung ke Ruang Tengah. :)
Keren, Med! ;-)
Post a Comment